Selasa, 06 Maret 2012

Drama satu babak dua pemain

CALON GURU

By: Tiar

PARA PEMAIN:
Ohar    (Seorang mahasiswa calon guru)
Tiar      ( Seorang mahasiswa calon guru yang sudah mengajar)        

Nampak setting  sebuah ruangan kerja guru yang sederhana dengan perlengkapan meja dan kursi.

(TIAR DATANG SAMBIL MEMBAWA PERLENGKAPAN MENGAJARNYA)
TIAR:                          (bercerita sambil memperkenalkan diri kepada penonton) Diperkenalkan saja nama saya Tiar. Saya baru saja selesai mengajar, bagitu lelah rasanya menghadapi murid jaman sekarang………. Bayangkan saja…… Coba bayangkan…… Murid sekarang, diajarkan lagu “Garuda Panca Sila” katanya kuno….. Malah minta lagu “Bang Toyib”………. Makin parah aja jaman ini………….

(OHAR DATANG DAN TIAR DUDUK DI KURSI KERJANYA LALU DIKUTI OLEH OHAR YANG JUGA DUDUK DI KURSI KERJANYA)
OHAR:           Sudah tadi bung…….
TIAR    :                      Ya… baru beberapa menit yang lalu……...
OHAR:           Emmmmmmmmmm…. Ada apa bung…. Kok kelihatannya bung lelah sekali?
TIAR:                          Iya… Tentu saja.. bagaimana tidak lelah menghadapi murid jaman sekarang….. Bayangkan saja…… Coba bayangkan…… Murid sekarang, diajarkan lagu “Garuda Panca Sila” katany kuno….. Malah minta lagu “Bang Toyib”………. Makin parah aja jaman ini…………. Apa lagi saat dijelaskan tentang materi…. Mereka tidak menghiraukan….. seakan mereka tidak perlu semua itu…… saat diberi kesempatan bertanya diam……. Seakan mereka semua memahami….. saat ditanya…… diam…… seakan mereka tak paham sama sekali…… alamaaaak….. pusing aku jadinya…….
OHAR:           Tenang saja… Tak perlu panic begitulah bung…… bukan salah mereka….. mungkin metode kita yang kurang tepat…… atau……. Bahasa kita yang sulit dipahami oleh mereka…… bisa juga kurikulumnya yang kurang tepat…..
TIAR:                          Ya sudahlah…... Memang nasib seorang guru…… harus paham dam mampu segalanya…… Mulai dari yang namanya pedagogic…….. kepribadian…… social…… dan professional….. harus apa lagi…….
OHAR:           ya….! Tepat sekali….. memang itu yang dibutuhkan sebagai seorang guru….. guru yang professional tentunya……. Bukankah kesejahteraan guru sudah mulai duperhatikan sekarang ini……
TIAR:                          Bukannya aku munafik…… tapi…… bagiku….. seorang guru berangkat dari panggilan hati nuraninya……. Bukan karena kesejahteraan…… sayang sekali……. Dikala pemerintah mulai memperhatikan kesejahteraan guru…… masih saja banyak kecurangan untuk merampas kesejahteraan yang layak mendapatkannya…….. sungguh sangat disayang……
OHAR:           Maksud bung?
TIAR:                          Ya….. coba kau lihat disekitar kita……. Masih banyak para sarjana pendidikan palsu……. Begitu mudahnya mendapat gelar sarjana……. Apalagi hanya NUPTK……. Atau surat keterangan sukwan……. Benar-benar tidak mampu aku pahami…….
OHAR:           Ahhhh… Biarkan saja. Memang sudah menjadi rahasia umum di Negara kita ini….. yang penting kita jalani hidup kita sebagaimana mestinya…… toh…. Tuhan maha tau…….
TIAR:                          ya….. Tuhan memang maha tahu…… sayang pemerintah tidak maha tahu….. namun aku heran…… mengapa begitu sulitnya meningkatkan kualitas guru….. bukankah kualitas peseta didik dapat ditentukan oleh kualitas gurunya….. apa yang salah…. Kesejahteraan kah……? Sedangkan pemerintah telah berupaya sedemikan rupa untuk itu…….
OHAR:           saya rasa bukan……. Bahkan karena kesejahteraan seorang guru yang makin diperhatikanlah sepertinya yang membikin para calon guru tertarik untuk menjadi guru….. bukan karena panggilan hati nurani…….
TIAR:                          Sayang sekali……. Kasihan para peserta didik kita…… hanya menjadi korban kesejahteraan belaka……. Memang betul apa yang kau katakana….. buktinya…… begitu banyak guru muda yang seakan tak layak menjadi guru……. Mereka hanya mengajar……..
OHAR:           Benarkah?
TIAR:                          Ya….. jika kita perhatikan…… begitu banyak guru muda yang takmampu menyesuaikan kurikulum dengan karakter siswa atau sekolah…… begitu banyak guru muda yang kurang mampu dalam menyusun perangakat pembelajaran….. hanya berpedoman pada satu buku LKS…… Begitu banyak guru muda yang bahasanya tak mampu dipahami oleh siswa….. bahkan tak jarang mereka takmampu menguasai kelas…… Apanya yang salah sebenarnya……?
OHAR:           Entah lah jika itu yang memang terjadi……..
TIAR:                          Sebenarnya……. Kita adalah calon guru…….. atau calon pengajar………. Hanya diri kita yang bias menetukan………
OHAR:           Ya….. hanya diri kita……..
TIAR:                          waktu kita sudah habis…….. mari kita pulang…….. semoga esok lebih baik…..
TAMAT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar